1, SI-PI, Chusnulia Aryandhita Widayanti, Hapzi Ali, Sistem Informasi Persediaan Mobile Berbasis Android Studi Kasus PT. KU, Universitas Mercu Buana, 2019.
1, SI-PI, Chusnulia Aryandhita Widayanti, Hapzi Ali, Sistem Informasi Persediaan Mobile Berbasis Android Studi Kasus PT. KU, Universitas Mercu Buana, 2019.
SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN MOBILE BERBASIS ANDROID
STUDI KASUS PT. KU
Oleh:
Chusnulia Aryandhita Widayanti
Hapzi Ali
Program Magister Akuntansi Universitas Mercu Buana
Abstrak
Penggunaan teknologi informasi untuk kegiatan pengolahan data pada berbagai aktivitas perusahaan merupakan suatu hal penting yang tidak dapat terlewatkan. Dengan teknologi, data yang telah diolah dapat menjadi sebuah informasi yang cepat dan tepat digunakan sebagai landasan dalam pengambilan suatu keputusan. Banyak perusahaan yang masih menggunakan metode pencatatan manual untuk mendata barang persediaan yang masuk maupun keluar dari gudang. Sedangkan disisi lain era digital semakin berkembang pesat yang kemudian didukung dengan munculnya sistem operasi Android, dengan kemampuan teknologi mobile membuat masyarakat mulai meninggalkan penggunaan kertas dan beralih ke metode komputer untuk menunjang kegiatan sehari–harinya. Oleh karenanya sistem informasi ini dibuat sebagai jawaban kebutuhan tersebut. Dengan sistem informasi ini, pegawai tidak perlu lagi melakukan pencatatan data barang masuk maupun keluar secara manual yang kemudian disalin untuk disimpan dalam database server. Sistem ini dirancang dengan menggunakan sistem operasi Android. Metode penelitian yang digunakan pada studi kasus PT. KU ini menggunakan metode penelitian deskriptif.
Kata Kunci: Persediaan, Sistem Informasi, Android
Abstract
The use of information technology for data processing activities in various company activities is an important thing that can not be missed. With technology, the data that has been processed can be a quick and appropriate information used as a basis for making a decision. Many companies still use manual recording methods to record inventory goods that enter and exit the warehouse. Whereas on the other hand the digital era is growing rapidly which is then supported by the emergence of the Android operating system, with the ability of mobile technology to make people begin to abandon the use of paper and switch to computer methods to support their daily activities. Therefore this information system was made in response to these needs. With this information system, employees no longer need to manually record incoming and outgoing goods data which is then copied to be stored in a database server. This system was designed using the Android operating system. The research method used in the case study of PT. This KU uses a descriptive research method.
Keywords: Inventory , System Information, Android
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan cara kerja manusia mengalami perkembangan yang sangat pesat sekali. Pekerjaan yang dulunya dilakukan dengan cara tradisional dan memerlukan banyak waktu dalam menyelesaikannya sekarang dapat dilakukan dengan bantuan peralatan yang canggih dan tidak memerlukan waktu yang terlalu lama dalam menyelesaikannya. Perkembangan teknologi tersebut banyak dimanfaatkan oleh perusahaan atau pelaku usaha untuk mengelola aset yang mereka miliki.
Salah satu aset yang dimiliki perusahaan adalah persediaan. Dalam mengelola persediaan suatu perusahaan dibutuhkan suatu sistem informasi yang baik. Penggunaan teknologi informasi di dunia usaha pada masa sekarang bukan merupakan hal yang baru lagi, banyak instansi dan perusahaan yang menerapkan teknologi ini untuk mengolah data, terlebih teknologi informasi mampu menghasilkan informasi dengan cepat dan akurat sehingga lebih mengefektifkan jam kerja yang ada terutama pada perusahaan manufaktur tingkat mobilitas persediaan sangatlah tinggi setiap harinya. Hal inilah yang membuat kebutuhan akan sistem informasi database menjadi sebuah hal yang wajib ada, sehingga nantinya keberadaan persediaan dapat terkelola dengan baik. Sistem ini mencatat setiap proses dalam alur sebuah barang, mulai dari pemasukan persediaan, pengecekan persediaan, request persediaan, approval, keadaan barang, sampai pengeluaran persediaan.
Fenomena teknologi baru Android telah menjadi trending topic di kalangan pecinta gadget saat ini, sistem operasi telepon selular yang dikembangkan oleh google ini telah banyak digunakan masyarakat luas di berbgai negara. Dengan kemudahan operasi dan sistem yang berbasis open source Android menjadi sangat mudah dan bebas untuk dikembangkan oleh para developer pecinta Android, sehingga tidak bisa dipungkiri perkembangan teknologi ini meningkat dengan tajam dengan munculnya berbagai aplikasi sebagai pendukungnya. Android merupakan platform mobile yang mampu secara langsung berkomunikasi dengan berbagai database server, sehingga pada perkembangannya banyak bermunculan aplikasi–aplikasi berbasis data yang dikembangkan pada platform ini, misalnya saja facebook, twitter, instagram dan media sosial lainnya yang memungkinkan para penggunanya berbagi foto, musik dan data-data lainnya dengan lebih praktis karena tanpa harus membuka browser terlebih dahulu.
II. Perumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, maka dibuatlah suatu sistem informasi berbasis Android yang secara langsung terhubung dengan database komputer server. Sehingga dengan sistem yang bersifat mobile ini dapat mengurangi kesulitan para pegawai akibat mobilitas persediaan yang tinggi sehingga pegawai dapat menjalankan tugas-tugasnya dengan mudah, cepat dan akurat, seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Sistem informasi mobile berbasis Android tersebut diterapkan pada sebuah perusahaan manufaktur sebut saja PT. KU yang selanjutnya akan menjadi pokok pembahasan dalam artikel ini.
III. Metode Penelitian
Dalam artikel ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek dalam penelitian dapat berupa orang, lembaga, masyarakat dan yang lainnya yang pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa adanya.
Menurut Nazir (1988: 63) dalam Buku Contoh Metode Penelitian, metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki.
Menurut Sugiyono (2005: 21) menyatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.
Menurut Whitney (1960: 160) metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.
Dapat dikatakan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa yang terjadi pada saat sekarang atau masalah aktual.
PEMBAHASAN
I. Persediaan
Donald (2002), persediaan adalah pos aktiva yang dimiliki perusahaan untuk diperjual belikan dalam operasi bisnis normal atau barang yang akan digunakan untuk proses konsumsi.
Abubakar dan Wibowo (2002: 166) persediaan dalam perusahaan manufaktur yaitu persediaan produk jadi (Finished Goods), barang dalam proses (Goods in process), bahan baku (Raw Material), persediaan bahan penolong, persediaan habis pakai, dan persediaan suku cadang.
Persediaan, merupakan barang-barang yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual kembali dalam kegiatan bisnis yang normal, atau barang-barang yang akan dikonsumsi dalam pengolahan produk yang akan dijual (Jay Smith and Fred Skousen, 2001 : 327).
Dalam studi kasus PT. KU ini hanya akan membahas alur sistem informasi bahan baku (raw material) saja hingga menjadi produk (finished good) dan piranti yang digunakan untuk memproses sistem informasi tersebut.
II. Perusahaan Manufaktur
Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatannya membeli bahan baku, mengolah bahan baku dan kemudian menjualnya (Rusatandi & Jimmi, 2008).
Handayani (2005), Industri manufaktur merupakan salah satu industri yang paling kompleks aktivitasnya sehingga diasumsikan selalu membutuhkan sistem informasi untuk menunjang aktivitas operasinya dan industri manufaktur juga adalah jenis industri yang memfokuskan pada penggunaan sistem informasi yang selalu berkembang.
III. Sistem Informasi
Persediaan bagi perusahaan manufaktur, memiliki peran yang sangat penting. Persediaan memiliki andil yang besar dalam menjaga stabilitas operasional perusahaan. Begitu pentingnya peran persediaan, maka diperlukan suatu sistem untuk mengelolanya.
Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai tujuan. Sedangkan informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan relevan yang dibutuhkan untuk menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada (Ajie, 1996).
Sitem informasi berasal dari kata sistem yang berarti kumpulan dari sub-sub sistem atau elemen-elemen yang saling bekerjasama dan berinteraksi untuk mencapai tujuan organisasi (informasi/target/goal). Sedangkan informasi adalah hasil dari pemrosesan data (data processing) menjadi suatu bentuk yang penting bagi pemakai (user/end user) dan mempunyai nilai (value) serta bermanfaat dalam pengambilan keputusan (Decision Making). Ali (2011). Berdasarkan arti dari masing-masing kata dapat disimpulkan sistem informasi adalah suatu sistem yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi dalam upaya pengambilan keputusan.
Suatu sistem mempunyai karakter atau sifat-sifat tertentu yaitu komponen (component), batas sistem (boundary), lingkaran luar sistem (environment), penghubung sistem (interfact), masukan sistem (input), keluaran sistem (output), pengolah sistem dan sasaran system (Jogiyanto,1999). Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi penerima, menerima informasi tersebut kemudian membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut siklus informasi (Information Cycle). Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data (Data Processing Cycle).
Informasi dikatakan berkualitas apabila relevan dengan keputusan yang akan dibuat. Oleh karena keputusan yang berbeda informasi yang berbeda, maka informasi yang disampaikan harus selaras dengan keputusan yang akan diambil. Informasi haruslah teliti mungkin agar informasi itu ada nilai gunaya. Jika informasi tunggal dianggap kurang teliti, maka perlu dibuat kisaran informasi dengan berbagai tingkat probabilitas. Informasi haruslah disampaikan tepat waktu, dalam arti bahwa informasi harus disajikan sebelum ia kehilangan kapasitas untuk mempengaruhi keputusan. Informasi harus disajikan sedemikian rupa, sehingga manajemen memahami maksud dan makna istilah-istilah yang dipakai.
IV. Android, Database & PHP
Juansyah (2015), Android adalah sebuah sistem operasi perangkat mobile berbasis linux yang mencangkup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka. Android diciptakan oleh sebuah perusahaan kecil bernama Android Inc pada tahun 2000, yang kemudian perusahaan tersebut dibeli oleh Google Inc, untuk mengembangkan android lebih lanjut, dibentuklah Open Handset Alliance (OHA) yang terdiri dari 34 perusahaan sofware, hardware dan telekomunikasi diantaranya yaitu Google, HTC, Intel, Motorola, T-Mobile dll.
Menurut Zainudin (2013), android sebagai platform mobile masa depan pertama yang “lengkap,terbuka, dan bebas”. Android merupakan platfom yang lengkap (Complete Platform) karena sistem operasi yang aman dan banyak menyediakan tools dalam membangun software dan memungkinkan untuk peluang pengembangan aplikasi. Android merupakan platfom yang terbuka (Open Source Platform) karena pengembang dapat dengan bebas untuk mengembangkan aplikasi. Android merupakan platfom yang bebas (Free Platform) karena android adalah aplikasi yang bebas untuk develop. Tidak ada lisensi atau biaya royanti untuk dikembangkan pada platform android.
Salah satu komponen penting dalam sistem informasi adalah database, karena database merupakan dasar dalam menyediakan informasi. Database adalah kumpulan dari item data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan software untuk melakukan manipulasi untuk kegunaan tertentu (Irmansyah, 2003). Database diperlukan untuk menentukan kualitas informasi agar akurat, tepat pada waktunya dan relevan. Database juga digunakan untuk mengurangi duplikasi data (data redudancy), meningkatkan hubungan data(data relatability) dan mengurangi pemborosan tempat simpanan luar.
Database adalah sebuah system yang di buat untuk mengorganisasi, menyimpan dan menarik data dengan mudah. Database terdiri dari kumplan data yang terorganisir untuk satu atau lebih penggunaan, dalam bentuk digital. Database digital di manage menggunakan Database Management System (DBMS), yang menyimpan isi database, mengizinkan pembuatan dan maintenance data dan pencarian dan akses yang lain (Sofwan, 2007).
MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. MySQL menggunakan bahasa SQL untuk mengakses database nya. Lisensi Mysql adalah FOSS License Exception dan ada juga yang versi komersial nya. Tag Mysql adalah “The World's most popular open source database”. MySQL tersedia untuk beberapa platform, di antara nya adalah untuk versi windows dan versi linux. Untuk melakukan administrasi secara lebih mudah terhadap Mysql, dapat menggunakan software tertentu, di antara nya adalah php.
PHP (Hypertext Prepocessor) merupakan bahasa pemrograman/ script yang disertakan dalam dokumen HTML, bekerja disisi server sehingga scriptnya tak tampak disisi client (Athoillah & Irawan, 2013). Terdapat beberapa pertimbangan mengapa menggunakan PHP antara lain, mudah dipelajari, mampu digunakan lintas platform dan semua browser juga mendukung, bersifat open source tidak berlisensi sehingga tidak berbayar, dan memiliki kecepatan tingkat akses (Saputra, 2013).
Dari uraian di atas, penulis memahami mengapa PT. KU menggunakan sistem Android dengan MySQL sebagai databasenya dan PHP sebagai script-nya untuk mengelola sistem informasi persediaannya. Pada PT. KU Smartphone atau handphone tersebut digunakan sebagai alat pemindai mobilitas persediaan. Spesifikasi handphone android yang dipakai pada PT. KU adalah android dengan versi minimal lollipop, memiliki kamera belakang yang memiliki kemampuan menangkap gambar dengan baik, dan memiliki memory minimal 1GB. Untuk aplikasi sistem informasi mobile berbasis android tersebut dikembangkan dan dikelola sendiri secara internal databasenya oleh System Section dibawah kendali Administration Departement.
V. Studi Kasus Sistem Informasi Mobile Persediaan Berbasis Android PT. KU
Pada studi kasus PT. KU secara umum gambaran rancangan umum sistem informasi mobilitas persediaan dibawah kendali Logistic Control Departement yang penggunanya terdiri dari Planning, Purchasing, Warehouse Material, Packing, Warehouse Product dan Trading. Dalam studi kasus ini, pembahasan dibatasi hanya pada alur penggunaan mobile berbasis androidnya saja, sehingga tidak melebar.
Sistem informasi persediaan dimulai dari Planning Section yang bertugas menerima pesanan dari Customer. Setelah menghitung bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat suatu produk maka proses selanjutnya adalah pemesanan bahan baku ke External Provider yang dibantu oleh Purchasing yang masih dibawah naungan Logistic Control Departement. Penerimaan bahan baku dilakukan oleh Warehouse Material. Tugas Warehouse Material yang pertama adalah memastikan dan mencatat kuantitas dan jenis material sudah sesuai dengan dokumen atau belum. Apabila kuantitas dan jenis barang yang tertera dalam dokumen sudah sama maka diinputkan ke dalam sistem persediaan yang disebut incoming material / item receipt. Warehouse Material tidak akan menerima material apabila dokumen tidak sesuai dengan kuantitas dan jenis material.
Setiap hari data item receipt tersebut digunakan oleh QC(Quality Control) Incoming untuk mengetahui apakah ada bahan baku yang harus diperiksa kualitasnya sebelum didistribusikan ke manufaktur. Data item receipt tersebut juga digunakan oleh Finance & Accounting untuk mencatat pembelian bahan baku secara tempo dan memfollow-up ke external provider untuk segera mengirimkan invoice atas pembelian barang tersebut. Kembali lagi ke QC Incoming apabila sudah diperiksa oleh QC Incoming bahwa kualitas bahan baku sudah memenuhi kualitas yang sudah ditetapkan, bahan baku tersebut dapat didistribusikan ke manufaktur untuk selanjutnya diolah untuk proses produksi. Sebelum didistribusikan, terlebih dahulu bahan baku yang sudah diperiksa sebelumnya dibuatkan label yang data nya diambil dari item receipt tadi. Saat keluar dari Warehouse Material bahan baku tersebut discan terlebih dahulu dengan menggunakan aplikasi mobile android yang telah didesain oleh System Section.
Pada proses produksi di manufaktur bahan baku sebelum dipakai terlebih dahulu discan pada tiap-tiap prosesnya sampai mencapai proses akhir menjadi produk. Setiap perubahan proses bahan baku tersebut akan ditempel dengan moving card. Moving card tersebut dibuat oleh Planing Section. Produk yang berasal dari manufaktur tersebut didistribusikan kepada bagian Packing dan beberapa akan disampling oleh QC Inspection. Setelah proses packing, produk tersebut discan sebagai incoming pada Warehouse Product dan discan sebagai outgoing saat akan dikirimkan kepada pelanggan.Untuk rangkuman alur proses persediaan baku hingga menjadi persediaan produk dapat dilihat pada diagram flow berikut :
Dalam pengoperasian aplikasi android tersebut, masing-masing pegawai dengan otorisasi saja yang berhak mendapatkan user id dan password. Dari alur sistem informasi mobilitas persediaan tersebut dihasilkan sebuah produk berupa laporan persediaan. Bentuk dari laporan persediaan tersebut berupa angka pada tabel-tabel. Laporan persediaan tersebut digunakan oleh masing-masing departemen untuk pengambilan keputusan.
Bagi Planing Section data persediaan tersebut digunakan untuk proses perencanaan berkelanjutan. Apakah persediaan bahan baku masih cukup untuk memproduksi suatu produk, sebagai dasar penilaian untuk menafsirkan nilai WIP (Work In Process) dan mengetahui jumlah produk yang dihasilkan dalam suatu periode dan mengetahui jumlah penjualan dalam suatu periode. Data WIP, Finish Good, dan Sales tersebut kemudian dikirimkan kepada Finance & Accounting untuk pelaporan keuangan.
Bagi Purchasing Section, data persediaan tersebut digunakan sebagai pedoman dalam pemesanan bahan baku, tentu saja atas permintaan Planning Section sebelumnya. Dibantu dengan perkiraan Trading Section berapa lama proses pengiriman dan perizinannya bahan baku yang sebagian besar diimpor dari luar negeri tersebut dapat sampai untuk selanjutnya digunakan untuk proses produksi, laporan persediaan tersebut digunakan oleh Purchasing untuk bernegosiasi dengan External Provider.
Bagi Warehouse Material laporan persediaan tesebut digunakan untuk mempresentasikan jumlah bahan baku yang masih dimiliki sampai periode tertentu. Data tersebut kemudian dikirimkan kepada Finance & Accounting untuk pelaporan keuangan.
Bagi Manufaktur data persediaan tersebut digunakan untuk menyediakan atau mempersiapkan mesin dan jumlah man power untuk dapat mencapai target produksi.
Bagi Packing Section laporan persediaan tersebut digunakan untuk menyediakan atau mempersiapkan jumlah man power dan alat yang digunakan untuk dapat mengemas suatu produk.
Bagi Warehouse Product laporan persediaan tesebut digunakan untuk mempresentasikan jumlah produk yang masih belum terjual sampai periode tertentu. Data tersebut kemudian dikirimkan kepada Finance & Accounting untuk pelaporan keuangan.
Keseluruhan data persediaan tersebut akan bermuara di laporan keuangan dan akan ditampilkan pada Balance Sheet sebagai aset lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Hasil penjualan produk tersebut akan disajikan dalam Income Statement. Data itulah yang akan digunakan Top Management untuk pengambilan keputusan.
KESIMPULAN & SARAN
I. Kesimpulan
Penggunaan Android dengan MySQL sebagai databasenya dan PHP sebagai script-nya sebagai sistem yang mendukung mobilitas persediaan pada PT. KU cukup efektif, efisien dan mudah. Kelebihan penggunaan sistem mobile aplikasi persediaan berbasis android yaitu informasi yang dihasilkan lebih cepat dan akurat. Keamanan data terjaga karena dilengkapi dengan user ID dan Password. Hanya user pegawai yang mempunyai user ID saja yang berhak login ke dalam aplikasi tersebut. Aplikasi mobile android mudah digunakan karena sudah didesain sesederhana mungkin dan dapat memenuhi kebutuhan user-nya. Pencarian stok item barang akan lebih cepat karena setiap adanya transaksi (pembelian atau penjualan), stok barang akan terupdate (tercatat) secara otomatis sehingga petugas gudang atau pengguna persediaan lebih mudah dalam pengecekan stok aktual barang setiap saat. Dapat menyajikan informasi yang dibutuhkan dengan tepat waktu, hal ini berarti akan membantu pihak manajemen dalam melakukan perencanaan.
Dari segi biaya yang dikeluarkan untuk pengoperasian sistem informasi berbasis android ini lebih efisien karena hanya membutuhkan handphone berbasis android dengan versi minimal lollipop, memiliki kamera belakang yang memiliki kemampuan menangkap gambar dengan baik, dan memiliki memory minimal 1GB. Handphone dengan spesifikasi tersebut dapat diperoleh dengan harga yang lebih murah pada kondisi sekarang ini dibandingkan alat pemindai yang ada di supermarket (barcode scanner).
Dengan adanya sistem informasi berbasis Android maka penyimpanan data akan selalu terkontrol dengan baik dari segi ketelitian, data dapat dipertanggung jawabkan sehingga informasi yang dihasilkan lebih tepat dan akurat serta berguna bagi yang membutuhkan. Pelaporan kesalahan pada data dapat dilakukan dengan mudah, sehingga proses koreksi data sewaktu-waktu dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.
Meskipun begitu setiap sistem pasti ada kekurangannya. Setiap proses scan label dengan aplikasi mobile android, user tetap harus memeriksa antara label dengan persediaan bahan baku, WIP ataupun produk dengan yang tertera pada label untuk memastikan proses scan sudah benar karena sistem bisa saja salah apabila tahapan pengoperasiannya salah. Setiap akhir bulan dilakukan stock opname atas persediaan dan memastikan kebenaran lokasinya, karena digunakan untuk menentukan harga setiap persediaan. Dalam artikel ini penulis tidak dapat memperlihatkan interface atau tampilan dari aplikasi mobile android tersebut dan laporan yang dihasilkan dikarenakan menjadi rahasia perusahan PT. KU.
II. Saran
Disiplin dari semua pihak, terutama pada pimpinan yang dalam hal ini harus memantau kerja para karyawan untuk mendapatkan hasil yang baik meskipun sudah dengan alat bantu aplikasi mobile android tersebut. Tenaga pelaksana bisa dipersiapkan lebih dini, persiapan dilakukan dengan mengadakan pelatihan tentang teknik-teknik dan cara-cara pengoperasian aplikasi. Diperlukan prosedur dan working instruction yang jelas dan mudah dimengerti untuk menjalankan sistem tersebut. Perlu kajian lebih lanjut untuk menyempurnakan sistem informasi persediaan sehingga nantinya bila digunakan secara nyata dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang akan muncul dikemudian hari seiring perkembangan waktu di PT. KU.
DAFTAR PUSTAKA
Abubakar, A. dan Wibowo. 2005. Pengantar Akuntansi, Edisi Keempat. Penerbit PT. Grasindo. Jakarta.
Ajie, M. D. (1996). Pengertian Sistem Informasi Manajemen.
Anonim, 2012, https://idtesis.com/metode-deskriptif/(15 Oktober 2019, jam 19:24).
Athoillah, M., & Irawan, M. I. (2013). Perancangan sistem informasi mobile berbasis Android untuk kontrol persediaan barang di gudang. Jurnal Sains dan Seni Pomits, 1(1), 1-6.
Davis, Gordon. 1982, Kerangka Dasar Sistem Informasi Managemen Bagian I, PT Ikrar Mandiri Abadi Dedi Rusmadi, 1986, Manusia dan Komputer, Sinar Baru, Bandung.
Handayani, R. (2005). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat pemanfaatan sistem informasi dan penggunaan sistem informasi (studi empiris pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta) (Doctoral dissertation, PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO). Persediaan. Ijournal Of Accounting Research Universitas Diponegoro.
Indrajit. E. R., 2001, Manajemen Sistem Informasi Dan Tenologi Informasi, Elex Media Komputindo, Jakarta.
Jogiyanto H. M,1989, Analisa dan Desain Sistem Informasi, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.
Juansyah, A. (2015). Pembangunan Aplikasi Child Tracker Berbasis Assisted–Global Positioning System (A-Gps) Dengan Platform Android. Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA), 1(1), 2-3.
Laila, N. (2011). Sistem Informasi Pengolahan Data Inventory Pada Toko Buku Studi CV. Aneka Ilmu Semarang. Jurnal Teknik Elektro, 3(1), 16.
McLeod. Raymond, Jr. ,1996, Sistem Informasi Manajemen Jilid II, PT Prenhallindo, Jakarta.
Naibaho, A. T. (2013). Analisis Pengendalian Internal Persediaan Bahan Baku Terhadap Efektifitas Pengelolaan Persediaan Bahan Baku. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 1(3).
Nur Sapto U. R, 2006 Sistem Informasi Persediaan Barang Pada CV. Aji Saka Smarang, Skripsi, Semarang.
Rustendi, T., & Jimmi, F. (2008). Pengaruh hutang dan kepemilikan manajerial Terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur. Jurnal Akuntansi FE Unsil, 3(1), 411-422.
Saputra, A. (2013). Membangun Aplikasi Toko Online dengan PHP dan SQL. Elex Media Komputindo.
Setyanto, K. B. (2012). Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadappemilihan Metode Akuntansi.
Sofwan, A. (2007). Belajar Mysql dengan Phpmyadmin. Fakuktas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur.
Yudhianto. 2013. Survei : Pengguna android lebih puas ketimbang Iphone. inet.detik.com.
Zainudin, A. (2013). Pengenalan Android. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
Good job..
BalasHapus